Lompat ke konten

Langkah di Bawah Langit Sekolah

Hari itu, langit Medan tampak mendung. Di antara suara deru kendaraan dan angin yang mengusik dedaunan, seorang siswa bernama Fikri duduk termenung di tangga masjid sekolah. Ia baru saja menerima hasil ujian tengah semester. Nilainya turun drastis, dan wajah gurunya yang kecewa terus terbayang.

Kenapa kau di sini sendiri, Fik?” tanya Dinda, sahabat sekelasnya, sambil duduk di sampingnya.

Fikri menghela napas. “Aku merasa gagal, Din. Kayak nggak pantas ada di sekolah ini. Padahal aku udah berusaha.”

Dinda tersenyum, lalu mengeluarkan buku catatan kecil dari tasnya. “Ustazah Rina pernah bilang, Allah nggak pernah menilai hasil, tapi usaha. Kau udah berusaha, berarti kau sedang diuji untuk lebih kuat.”

Fikri menatap langit yang mulai meneteskan gerimis. Kata-kata itu sederhana, tapi menenangkan.

Hari-hari berikutnya, Fikri mulai berubah. Ia datang lebih awal ke sekolah, ikut mentoring rohani setiap Jumat, bahkan membantu di perpustakaan meskipun bukan tugasnya. Di situ, ia bertemu Pak Amran, guru Bahasa Indonesia, yang diam-diam memperhatikannya.

Suatu hari, Pak Amran memanggil Fikri. “Kau suka nulis, ya? Aku baca puisi yang kau titipkan di majalah dinding sekolah.”

Fikri tersenyum malu. “Itu cuma pelampiasan, Pak.”

Tapi dari pelampiasan itu bisa lahir kekuatan. Coba kau ikut lomba menulis antar-sekolah Muhammadiyah ini. Aku yakin kau bisa.”

Dengan bimbingan Pak Amran dan dukungan teman-temannya, Fikri menulis cerpen berjudul Langit di Atas Tangga Masjid. Cerita itu terinspirasi dari hari ketika ia hampir menyerah.

Beberapa minggu kemudian, pengumuman datang. Fikri memenangkan juara pertama.

Hari Senin di lapangan upacara, kepala sekolah menyebut namanya. Seluruh siswa bersorak, dan Fikri berdiri, menatap bendera merah putih yang berkibar.

Dalam hatinya, ia berbisik, Terima kasih, Allah. Terima kasih, SMA Muhammadiyah 02 Medan. Di tempat ini, aku belajar bukan hanya tentang pelajaran, tapi tentang hidup.


Join the conversation

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *